iGaming Online – Bayangkan kamu punya asisten super cerdas yang bisa melakukan riset mendalam hanya dengan satu perintah. Dalam hitungan menit, dia bisa mencari, menganalisis, dan menyusun laporan dari ratusan sumber online—sesuatu yang biasanya butuh waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari jika dilakukan manusia.
Kedengarannya seperti sesuatu dari masa depan, kan? Tapi ini bukan lagi sekadar konsep fiksi ilmiah. OpenAI baru saja mengumumkan Deep Research, fitur terbaru ChatGPT yang disebut oleh CEO OpenAI, Sam Altman, sebagai “sebuah superpower” untuk profesional di berbagai bidang.
Apa Itu Deep Research?
Deep Research adalah agen AI baru yang dirancang untuk melakukan penelitian multi-langkah di internet. Dengan kata lain, kamu cukup memberikan prompt atau pertanyaan, dan ChatGPT akan bekerja untuk menelusuri, menganalisis, serta menyusun laporan komprehensif seperti yang dilakukan seorang analis riset profesional.
Menurut OpenAI, Deep Research dapat menyelesaikan tugas dalam waktu puluhan menit, sedangkan manusia mungkin butuh berjam-jam atau lebih untuk tugas yang sama.
Apa yang bisa dilakukan Deep Research?
- Menganalisis ratusan sumber online untuk menemukan informasi yang paling relevan
- Menyusun laporan berbasis data dengan kutipan sumber yang jelas
- Menyederhanakan proses penelitian untuk bidang seperti keuangan, sains, kebijakan, dan rekayasa
- Membantu pembeli membuat keputusan yang lebih cerdas untuk barang-barang bernilai tinggi seperti mobil, peralatan rumah tangga, hingga furnitur
Bagaimana Cara Kerjanya?
Deep Research bekerja dalam 5 hingga 30 menit, tergantung pada kompleksitas tugasnya. Setelah selesai, pengguna akan menerima notifikasi bahwa riset telah selesai, dan hasilnya akan dikirim dalam bentuk laporan teks.
OpenAI juga berencana menambahkan gambar, visualisasi data, serta output analitik lainnya dalam beberapa minggu mendatang untuk memberikan lebih banyak konteks dan kejelasan pada laporan yang dihasilkan.
Sam Altman, dalam unggahan di platform X (Twitter), menyebut bahwa Deep Research adalah AI pertama yang mampu melakukan berbagai tugas kompleks yang sangat bernilai. Meskipun masih tergolong lambat dan membutuhkan banyak komputasi, fitur ini sudah bisa memangkas biaya dan waktu yang biasanya dikeluarkan untuk riset mendalam.
Berapa Biayanya?
Saat ini, Deep Research tersedia untuk pengguna Pro Tier seharga $200 per bulan, dengan batas 100 pencarian per bulan. Dalam waktu dekat, fitur ini juga akan hadir untuk pelanggan Plus, Team, dan Enterprise, sebelum akhirnya tersedia untuk pengguna gratis.
Bagi yang tertarik, OpenAI menyarankan untuk langsung menguji fitur ini pada tugas riset paling sulit yang hanya mengandalkan internet.
Kelebihan dan Keterbatasan
Seperti teknologi baru lainnya, Deep Research masih memiliki beberapa tantangan. OpenAI mengakui bahwa sistem ini kadang kesulitan membedakan informasi yang otoritatif dari rumor. Selain itu, ia masih memiliki kelemahan dalam menyampaikan tingkat kepercayaan informasi dan mungkin belum bisa menampilkan ketidakpastian dengan akurat.
Ada juga kemungkinan kesalahan format dalam laporan atau waktu pemrosesan yang lebih lama dari perkiraan. Namun, OpenAI yakin bahwa semua masalah ini akan segera diperbaiki seiring dengan lebih banyaknya penggunaan dan pembelajaran dari data yang dikumpulkan.
Deep Research vs Operator: AI Asisten untuk Masa Depan
Menariknya, Deep Research hadir hanya seminggu setelah OpenAI meluncurkan Operator, agen AI lain yang lebih berfokus pada tugas-tugas berbasis web seperti membuat reservasi, memesan tiket perjalanan, atau membeli bahan makanan sesuai permintaan pengguna.
Dengan kombinasi Deep Research untuk riset mendalam dan Operator sebagai asisten virtual pribadi, masa depan AI tampaknya semakin dekat dengan konsep asisten super cerdas yang bisa menangani berbagai tugas kompleks dengan cepat dan efisien.
Jadi, apakah Deep Research adalah masa depan riset profesional? Sepertinya iya. AI kini bukan hanya sekadar chatbot biasa, tapi sudah berkembang menjadi alat yang benar-benar bisa menghemat waktu dan tenaga dalam pengambilan keputusan berbasis data.
Kamu tertarik mencoba? Atau masih ragu dengan akurasinya? Bagikan pendapatmu!