iGaming Online – Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, menggelengkan kepala prihatin melihat lonjakan angka perceraian di wilayahnya. 498 kasus perceraian tercatat hanya dalam 3 bulan pertama 2025, dengan judi online (judol) sebagai salah satu pemicu utama.
Judol Hancurkan Rumah Tangga: Dari Krisis Ekonomi hingga Anak Stunting
- Suami kecanduan judol: Habiskan gaji untuk taruhan, utang menumpuk, keluarga terlantar.
- Dampak domino: Perceraian berujung pada anak stunting karena kehilangan sumber nafkah.
- Fenomena muda-mudi: Banyak pasangan usia 18-19 tahun sudah bercerai—diduga dipicu gaya hidup konsumtif dan judol.
“Kalau 100 kasus bisa turun jadi 10, itu sudah progres. Tapi mustahil jadi nol, karena judi sudah seperti penyakit kronis,” tegas Wabup Alif.
Pemkab Gresik Bergerak: Perangi Judol, Selamatkan Keluarga
- Kolaborasi dengan TNI-Polri: Razia judol online dan pemblokiran situs ilegal.
- Edukasi Ketahanan Keluarga: Sosialisasi bahaya judol dan literasi keuangan untuk pasangan muda.
- Penanganan Dampak Perceraian: Fokus pada pencegahan stunting pascaperceraian (postin).
Masyarakat Diminta Waspada: 3 Tanda Pasangan Kecanduan Judol
✔ Sering merahasiakan pengeluaran.
✔ Ada transaksi mencurigakan ke rekening/dompet digital tak dikenal.
✔ Emosi tidak stabil saat ditanya soal uang.
#GresikLawanJudol #SelamatkanKeluargaDariJudol
Statistik Mencemaskan:
- Transaksi judol nasional 2024: Rp359 triliun (data PPATK).
- Korban judol Kamboja/Myanmar: Banyak berasal dari Jawa Timur, termasuk Gresik.
Call to Action:
➡️ Laporkan judol ke Polres Gresik atau Aduan Kominfo.
➡️ Cek status perkawinan & keuangan pasangan secara berkala.
Pesan Wabup Alif:
“Judi online bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga menghancurkan generasi. Butuh kerjasama kita semua untuk melawannya!”
